Makna Lagu Bring Me The Horizon: Lirik & Terjemahan

by Jhon Lennon 52 views

Buat kalian para metalheads dan rock enthusiast, pasti udah nggak asing lagi dong sama Bring Me The Horizon? Band asal Inggris ini emang selalu berhasil bikin kita terpukau sama musiknya yang enerjik, liriknya yang dalam, dan pertunjukannya yang epic. Tapi, pernah nggak sih kalian dengerin salah satu lagu mereka terus mikir, "Ini sebenernya maksudnya apa sih?" Yap, lirik-lirik oli Bring Me The Horizon itu seringkali berlapis, penuh metafora, dan bisa diinterpretasiin macem-macem. Nah, kali ini kita bakal ngajak kalian buat ngupas tuntas beberapa lagu hits mereka, mulai dari makna di balik liriknya, sampai terjemahannya biar makin nyambung sama perasaannya. Siap-siap aja, guys, karena kita bakal menyelami dunia emosi dan cerita yang dibawain sama Oli Sykes dan kawan-kawan. Mari kita mulai petualangan lirik ini!

Menggali Lebih Dalam: Makna Lagu "Throne" dari Bring Me The Horizon

Oke, kita mulai dari salah satu lagu yang paling ikonik dari BMTH, yaitu "Throne". Lagu ini tuh boom-nya pas album That's the Spirit rilis, dan langsung jadi anthem buat banyak orang. Jadi, apa sih sebenernya makna di balik riff gitar yang nendang dan chorus-nya yang bikin kepala ngangguk-ngangguk ini? Banyak yang bilang, "Throne" ini adalah lagu tentang pemberontakan dan penolakan terhadap tekanan atau ekspektasi orang lain. Oli Sykes, sang vokalis, sering banget ngomongin soal gimana dia merasa terkekang sama image band yang udah dibentuk sama orang lain atau sama para penggemar. Lagu ini kayak teriakan lepas dari belenggu itu. Dia pengen nunjukkin jati dirinya yang sebenernya, tanpa harus jadi orang lain atau memenuhi standar yang nggak dia setujui. Lirik kayak "I'm not a king, I'm not a god, I'm not your chosen one, I'm just a man who's lost his way" itu jelas banget nunjukkin pergulatan internalnya. Dia nggak mau dipuja-puja atau dianggap sempurna, tapi dia juga mengakui kalau dia punya kekurangan dan masih dalam proses pencarian jati diri. Ini relatable banget kan, guys? Siapa sih yang nggak pernah ngerasa harus jadi orang lain biar diterima atau biar sesuai sama ekspektasi? "Throne" ini jadi semacam validasi buat kita yang lagi berjuang buat jadi diri sendiri. Selain itu, lagu ini juga bisa diartikan sebagai kritik terhadap industri musik yang seringkali membatasi kreativitas musisi. Oli merasa kayak dipaksa masuk ke dalam sebuah 'singgasana' atau 'tahta' yang udah disiapin buat dia, padahal dia pengennya bebas bereksplorasi. Intinya, "Throne" itu bukan cuma sekadar lagu rock yang catchy, tapi juga sebuah manifesto tentang kebebasan berekspresi dan keberanian untuk menjadi otentik di tengah dunia yang penuh kepalsuan. Dengerin lagi deh lagu ini sambil meresapi liriknya, pasti bakal ngerasa lebih kuat buat jadi diri sendiri!

"Can You Feel My Heart": Kegelisahan dan Pencarian Makna Hidup

Lanjut ke lagu berikutnya yang juga nggak kalah powerful, yaitu "Can You Feel My Heart". Lagu ini dari album Sempiternal, yang mana album ini emang dikenal lebih gelap dan introspektif dibanding album-album sebelumnya. Nah, "Can You Feel My Heart" ini tuh kayak soundtrack buat perasaan galau tingkat dewa, guys. Maknanya tuh dalem banget, berkisar pada rasa kesepian, keraguan diri, dan pencarian makna dalam hidup. Oli Sykes kayak lagi ngomongin sisi rapuhnya di sini. Dia ngeluarin unek-uneknya tentang gimana rasanya merasa sendirian meskipun dikelilingi banyak orang, atau gimana dia ragu sama dirinya sendiri dan apa yang dia lakuin. Lirik kayak "I'm sorry for the things that I have done / But I can't undo them all / I'm sorry for the things that I have seen / But I can't unsee them all" itu nunjukkin banget rasa bersalah dan penyesalan yang dia rasain. Dia kayak merasa terjebak sama masa lalu dan nggak bisa lari dari kenyataan. Terus ada juga lirik "I can't take the way that I've been feeling / This emptiness is killing me" yang jelas banget menggambarkan perasaan hampa dan nggak berdaya. Lagu ini kayak ajakan buat orang lain buat ngertiin apa yang lagi dia rasain, makanya judulnya "Can You Feel My Heart". Dia pengen ada yang nyentuh hatinya, ngertiin dia, dan ngasih dia dukungan. Ini penting banget, guys, karena kadang kita tuh lupa kalau di balik penampilan yang kuat, orang lain juga punya kerapuhan. "Can You Feel My Heart" ini jadi pengingat buat kita buat lebih peka sama perasaan orang di sekitar kita, dan juga buat diri kita sendiri. Kadang, kita perlu ngasih ruang buat diri kita buat ngerasain sakit, tapi juga harus inget buat nyari bantuan atau dukungan. Lagu ini juga bisa diinterpretasiin sebagai perjuangan melawan depresi atau masalah kesehatan mental. Oli Sykes sendiri pernah terbuka soal perjuangan dia sama kesehatan mental, dan lagu ini kayak jadi wadah buat menyalurkan rasa sakit itu. Jadi, kalau kalian lagi ngerasa down atau sendirian, dengerin aja "Can You Feel My Heart". Siapa tahu bisa bikin kalian ngerasa nggak sendirian, karena ada banyak orang lain yang juga merasakan hal yang sama. Dan ingat, selalu ada harapan untuk sembuh dan menemukan kembali makna hidup.

"Shadow Moses": Kemarahan, Kekacauan, dan Pemberontakan

Selanjutnya, kita bakal bedah lagu "Shadow Moses". Lagu ini juga dari album Sempiternal dan punya energi yang beda banget sama "Can You Feel My Heart". Kalau "Can You Feel My Heart" itu lebih ke dalam dan introspektif, "Shadow Moses" ini lebih ke arah amarah dan kekacauan. Judulnya sendiri, "Shadow Moses", itu udah bikin penasaran kan? Ternyata, ini adalah plesetan dari sebuah reality show yang dulu pernah populer, yaitu 'The Shadow of Moses'. Band ini kayak lagi ngasih kritik pedes banget buat orang-orang yang munafik, yang suka ngomong doang tapi nggak ngelakuin apa-apa, atau yang pura-pura jadi orang baik tapi aslinya beda. Oli Sykes kayak lagi nunjukkin kemuakan dia sama drama-drama dan kepalsuan yang dia lihat di sekitarnya, terutama di industri hiburan. Lirik kayak "This is the sound of the undercroft / This is the sound of the ugly / This is the sound of the weak and of the scum / This is the sound of the holy / This is the sound of the trinity / This is the sound of the godly / This is the sound of you and me" itu kayak nunjukkin kalau dia nggak mau lagi jadi bagian dari 'pertunjukan' kepalsuan itu. Dia lebih suka ngakuin kalau dia itu 'ugly' atau 'weak' daripada pura-pura jadi 'holy' atau 'godly'. Lagu ini tuh kayak teriakan perlawanan terhadap hipokrisi. Dia pengen nunjukkin bahwa nggak apa-apa jadi nggak sempurna, yang penting otentik. "Shadow Moses" juga bisa diartikan sebagai refleksi dari pengalaman pribadi Oli Sykes yang pernah merasa dikhianati atau dikecewakan sama orang-orang terdekatnya. Kemarahan yang dia luapin dalam lagu ini tuh kayak cara dia buat melepaskan rasa sakit dan kecewa itu. Musiknya yang keras, teriakan vokalnya, dan breakdown-nya yang heavy itu bener-bener ngasih efek dramatis yang pas banget sama liriknya. Buat kalian yang lagi ngerasa kesel sama orang-orang munafik atau lagi pengen ngelampiasin emosi, dengerin "Shadow Moses" aja, dijamin ampuh! Lagu ini kayak ngasih kekuatan buat kita buat nggak takut nunjukkin sisi asli kita, meskipun itu nggak sempurna, dan buat nggak mentolerir kepalsuan dari orang lain. Jadi, jangan takut buat jadi diri sendiri, guys, dan lawan kemunafikan di sekitarmu!

"Drown": Perjuangan Melawan Kesulitan dan Mencari Harapan

Terakhir, kita bakal ngomongin lagu "Drown". Lagu ini tuh semacam jembatan antara gaya lama dan gaya baru BMTH, guys. Masih ada unsur rock yang kental, tapi juga udah ada sentuhan pop yang bikin lebih catchy. Nah, apa sih makna di balik lagu yang anthemic ini? "Drown" ini tuh sering diartikan sebagai lagu tentang perjuangan melawan kesulitan hidup dan harapan untuk menemukan jalan keluar. Oli Sykes kayak lagi ngomongin momen pas dia merasa tenggelam dalam masalah, tapi dia nggak mau nyerah gitu aja. Dia pengen ada yang narik dia keluar dari 'air' yang bikin dia sesak. Lirik kayak "I will be your saviour, I will be your savior / 'Cause you've been dragging me down like an anchor but I'll never let you drown" itu nunjukkin semangat juangnya. Dia nggak mau menyerah sama keadaan, meskipun rasanya berat banget. Dia juga pengen jadi penyelamat buat orang lain yang lagi ngalamin hal yang sama. Ini kayak pesan positif yang kuat banget, guys. Di saat kita lagi ngerasa terpuruk, kita nggak sendirian. Ada orang lain yang mungkin lagi berjuang bareng kita, atau bahkan kita bisa jadi kekuatan buat orang lain. "Drown" ini juga bisa diartikan sebagai perjuangan melawan depresi atau kecanduan. Oli Sykes pernah terbuka soal perjuangannya dengan hal-hal ini, dan lagu ini kayak jadi cara dia buat ngungkapin rasa sakitnya sekaligus mencari harapan. Penggunaan metafora 'tenggelam' itu sangat kuat dan efektif buat menggambarkan perasaan nggak berdaya yang dialami orang yang lagi berjuang sama masalah mental. Tapi, di balik semua itu, ada pesan kuat tentang ketahanan dan harapan. Lagu ini ngajak kita buat terus berjuang, mencari cahaya di tengah kegelapan, dan nggak pernah berhenti berharap. Jadi, kalau kalian lagi ngerasa 'tenggelam' dalam masalah, ingatlah lirik "Drown". Tetaplah berjuang, karena selalu ada kemungkinan untuk menemukan jalan keluar dan bangkit kembali. Dan ingat, kamu nggak sendirian dalam perjuangan ini. Ada banyak orang yang peduli dan siap membantu.

Penutup: Lirik BMTH, Cermin Kehidupan

Gimana, guys? Udah mulai kebayang kan kedalaman makna di balik lagu-lagu Bring Me The Horizon? Oli Sykes dan kawan-kawan emang jago banget bikin lirik yang nggak cuma enak didenger, tapi juga bisa bikin kita mikir dan merenung. Dari pemberontakan diri di "Throne", kegelisahan di "Can You Feel My Heart", kemarahan di "Shadow Moses", sampai perjuangan di "Drown", semuanya tuh kayak cerminan dari pengalaman hidup banyak orang. Lirik-leri BMTH itu seringkali nggak hitam putih, tapi penuh abu-abu, kayak kehidupan kita sendiri. Mereka berani ngomongin hal-hal yang tabu, yang bikin nggak nyaman, tapi justru di situlah letak kekuatan mereka. Mereka ngasih kita ruang buat ngerasain semua emosi, dari yang paling bahagia sampai yang paling gelap. Jadi, buat kalian yang suka sama musik Bring Me The Horizon, jangan cuma nikmatin musiknya aja, tapi cobain deh buat ngulik liriknya lebih dalam. Siapa tahu, kalian bisa nemuin resonansi pribadi di sana, atau bahkan dapet inspirasi buat ngadepin masalah kalian sendiri. Teruslah dengerin musik yang berkualitas, guys, dan jangan pernah berhenti belajar dari setiap karya seni yang ada di sekitar kita. Rock on!